sumber :
- srisetya.staff.gunadarma.ac.id/.../koordinasi+dan+rentang+Manajmen+1EB03.doc
- http://ridodolrivera.blogspot.com/2010/10/tipe-atau-bentuk-organisasi-dan.html
- http://achoocha.blogspot.com/2009/10/bentuk-struktur-organisasi.html
- http://luluk.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8155/Pertemuan+kelima.ppt
- http://organisasi.org/macam-jenis-bentuk-bentuk-struktur-organisasi-departementalisasi-perusahaan-bisnis
1. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu proses
yg menghasilkan organisasi dan struktur organisasi.
Organisasi merupakan sarana untuk
melakukan kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama,
dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.
Pengorganisasian dapat didefinisikan
sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan
tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya.
A. BENTUK-BENTUK BAGAN ORGANISASI
1. Bentuk Vertikal
Bentuk vertikal
yaitu dalam hal pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah, hanya
bagan vertikal
berwujud tegak sepenuhnya. (Bentuk vertikal agak menyerupai bentuk piramid).
2. Bentuk
Horizontal
Bentuk
horizontal ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk
pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun
dari kiri kekanan atau sebaliknya.
Ciri-ciri :
a.
Organisasi masih kecil.
b.
Jumlah karyawan sedikit.
c.
Spesialisasi kerja masih kecil.
Keuntungannya :
a.
Mudah dimengerti dan dilaksanakan.
b.
Ada bagian
kekuasaan dan tanggung jawab yang jelas.
c.
Merupakan jenis organisasi yang stabil.
d.
Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat.
e.
Solidaritas karyawan yang tinggi karena saling
mengenal.
3. Bentuk lingkaran
Ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke arah bidang lingkaran.
Ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke arah bidang lingkaran.
4. Bentuk Piramid
Adalah bentuk yg mudah dimengerti.
Bagan pyramid dapat disusun dari atas ke arah bawah.
Ciri-ciri :
a. Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga
tingkat-tingkat hirarki kewenangan
sedikit.
b. Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup
banyak
c. Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena
jumlah pimpinan relatif kecil.
B. DEPARTEMENTALISASI
Adalah
proses penentuan cara bagaimana kegiatan yang dikelompokkan.
Beberapa pendekatan dalam Departementalisasi yaitu :
•
Berdasarkan Fungsional
•
Berdasarkan Produk
•
Berdasarkan Pelanggan
•
Berdasarkan Geografis
•
Berdasarkan Matriks
Departementalisasi berdasarkan Fungsi
Kelebihan: kerja lebih efisien, pengawasan menjadi lebih mudah.
Kekurangan: sulit mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan yang berbeda, pertanggung jawaban menjadi kurang jelas.
Departementalisasi berdasarkan Produk
Pada jenis departementalisasi ini orang-orang atau sumber daya yang ada
dibagi ke dalam departementalisasi menurut fungsi serta dibagi juga ke dalam tiap-tiap
lini produk, wilayah geografis, menurut jenis konsumen, dan lain sebagainya.Kelebihan: pengambilan keputusan menjadi semakin cepat, koordinasi menjadi lebih mudah, dan pertanggungjawaban jelas.
Kekurangan: biaya operasional meningkat, duplikasi kegiatan/fungsi, pandangan sempit yang mengutamakan divisi/bagiannya.
Departementalisasi berdasarkan Pelanggan
Departementalisasi berdasarkan Geografis
Pada
jenis departementalisasi ini wilayah dibagi ke dalam Departementalisasi,
Di
mulai dari Manajer Pemasaran, dan di bagi menjadi 2, yaitu bagian penjualan dan
bagian promosi. Kedua bagian ini lalu menyalurkan ke setiap wilayah.
2. KOORDINASI
Koordinasi
(coordination) adalah
proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan
yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi secara efisien.
Komunikasi adalah kunci koordinasi yang efektif. Koordinasi secara langsung tergantung pada
perolehan, penyebaran dan pemrosesan informasi. Semakin besar ketidakpastian
tugas yang dikoordinasi, semakin membutuhkan informasi. Pada dasarnya
koordinasi merupakan pemrosesan informasi.
A. Pendekatan untuk Efektivitas Koordinasi
A. Pendekatan untuk Efektivitas Koordinasi
-
Teknik Manajamen Dasar
-
Meningkatkan Potensi Koordinasi
-
Mengurangi Kebutuhan Koordinasi
-
Teknik
Manajemen Dasar : Dengan
mempergunakan teknik-teknik manajemen dasar : hirarki manajerial, rencana dan
tujuan sebagai pengarah umum kegiatan-kegiatan serta aturan-aturan dan
prosedur-prosedur.
-
Meningkatkan
Potensi Koordinasi : Menjadi
diperlukan bila bermacam-macam satuan organisasi menjadi saling tergantung dan
lebih luas dalam ukuran dan fungsi.
-
Mengurangi
Kebutuhan Koordinasi : Dalam
beberapa situasi adalah tidak efisien untuk mengembangkan cara pengkoordinasian
tambahan. Ini dapat dilakukan dengan penyediaan tambahan smber daya-sumber daya
untuk satuan-satuan organisasi atau penglompokan kembali satuan-satuan
organisasi agar tugas-tugas dapat berdiri sendiri.
B. Rentang
Manajemen
Rentang manajemen atau rentang kendali
adalah kemampuan manajer
untuk melakukan koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung jumlah
bawahan yang melapor kepadanya. Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan
jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer.
Bawahan yang terlalu banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan yang
terlalu sedikit juga kurang baik.
C. Pentingya
koordinasi bagi organisasi
Koordinasi dan kepemimpinan (leadership) adalah tidak bisa dipisahkan satu
sama lain, karena satu sama lain saling mempengaruhi.
Pentingya koordinasi bagi koordinasi karena :
1. Saling ketergantungan yang
menyatu (pooled interdependence), bila satuan-satuan organisasi tidak saling
tergantung satu dengan yang lain dalam melaksanakan kegiatan harian tetapi
tergantung pada pelaksanaan kerja setiap satuan yang memuaskan untuk suatu
hasil akhir.
2. Saling
ketergantungan yang berurutan (sequential interdependece), di mana suatu satuan
organisasi harus melakukan pekerjaannya terlebih dulu sebelum satuan yang lain
dapat bekerja.
3. Saling ketergantungan timbal
balik (reciprocal interdependence), merupakan hubungan memberi dan menerima
antar satuan organisasi.